Senin, 31 Oktober 2016

[Resensi Novel] Deception Point - Dan Brown


Judul : Deception Point (Titik Muslihat)
Penulis : Dan Brown.
Penerjemah : Isma B. Koesalamwardi dan Henry M. Tanaja.
Edisi : Soft Cover.
Cetakan : Ke-1, Oktober 2009.
ISBN : 979-1112-50-9
Genre : Fiksi Thriller

Dan Brown adalah seorang penulis novel yang semakin melejit dengan karyanya The Da Vinci Code yang di terjemahkan kedalam 40 bahasa, dan telah difilmkan dengan pemeran Tom Hanks.


Dengan berani Dan Brown menyatakan bahwa Organisasi yang disebutkan dinovelnya ini adalah nyata dan seluruh teknologi pun benar-benar ada.
Sebuah penemuan yang akan menguak misteri yang belum dipahami oleh ilmu pengetahuan sebelumnya, sebuah cerita yang menurut saya sangat menarik dan fantastik, begitu memukau nalar, namun belum sefantastik karya Dan Brown lainnya  (The Da Vinci Code dan Angels & Demons).
Seperti biasa Dan Brown selalu menggunakan alur yang maju-mundur, selain itu kelanjutan ceritanya selalu membuat bertanya-tanya dan mereka-reka, amat sulit ditebak, banyak sekali "kejutan-kejutan" disetiap bab nya. Dengan ciamik, Brown "melempar" kita sebagai pembaca ke kondisi tokoh satu dengan tokoh lainnya disetiap bab, dan yang lebih seru adalah ketika kita mencoba menebak siapa yang menjadi dalang dari kekacauan dalam cerita novelnya, Brown mampu menyembunyikan sang dalang dengan begitu rapih, hingga kita sulit menebaknya.

Bertemakan tentang pemilu Presiden disatu negara adidaya dunia, yaitu Amerika. Brown meramu cerita yang begitu mengesankan, yang kadang membuat saya bertanya-tanya apa ini sebuah fiksi murni, atau memang kondisi nyatanya benar seperti ini? Sampai kadang-kadang saya buka-buka browsing untuk mencari info lebih lanjutnya.

Sedgewick Sexton adalah calon kandidat Presiden yang akan bersaing dengan Presiden petahana, Zachary Herney. Sang Presiden dikenal begitu sangat meng-anak emaskan NASA yang menurut sebagian besar opini publik dalam novel inu mengatakan bahwa "NASA hanya menghabiskan anggaran semata, tanpa ada hasil yang nyata." Dan hal itulah yang dilempar kepada publik oleh Sedgewick Sexton, dan dia pun mendapatkan perhatian publik, namun yang lebih penting dari pada itu adalah elektabilitasnya meningkat, dan elektabilitas sang Presiden perlahan runtuh. Dengan wacana akan menjadikan ruang angkasa bukan lagi ranah privat, namun akan dijadikan ranah publik (yang artinya siapapun bisa keluar angkasa asalkan memiliki uang), Sedgewick Saxton mendapat banyak dukungan dari orang-orang yang memiliki kepentingan tersebut, terutama mereka yang menginginkan NASA runtuh.

Rachel Sexton, putri dari Sedgewick Sexton yang bekerja di National Reconaissance Office (NRO) sebagai Gister Kepala (penghubung intelejen ke gedung putih). Kondisi ini yang membuat Sedgewick Sexton selalu menawari agar Rachel mau keluar dari pekerjaannya, dan seluruh hidupnya akan ditanggung oleh sang ayah. Namun Rachel menolak akan hal itu.

Ketika Zachary Herney mendapatkan kabar bahwa di bumi bagian utara (Arktik), NASA menemukan suatu benda yang diyakini mampu menjawab bahwa di luar angkasa terdapat kehidupan, sang Presiden menghubungi Wiliam Pickering (Direktur NRO) untuk meminta izin agar sang Presiden dapat bertemu dengan Rachel Sexton, dan sang Presiden akan mengirim pesawatnya untuk menjemput Rachel.

Ketika Rachel tiba ruangan Pickering, dia pun bertanya-tanya apa maksud sang Presiden ingin menemui dirinya, karena secara pribadi dia adalah putri dari lawan politik sang Presiden. Pickering pun tak ingin Rachel celaka, dia mengatakan jika terjadi sesuatu maka hubungi dia, karena firasat Pickering mengatakan ada sesuatu yang buruk. Rachel mengiyakan karena dia tau, firasat sang direkturnya tak pernah meleset.

Tanpa diduga, setelah bertemu dengan sang Presiden, Rachel dirikim ke bumi bagiab utara untuk melihat dan menginformasikan tentang penemuan dari NASA, dia mengatakan kepada Rachel bahwa penemuan NASA akan merubah seluruh pendapat orang-orang tentang NASA yang hanya mampu menghambur-hamburkan anggaran negara tanpa ada hasil yang cemerlang.

Setibanya di kutub utara, Rachel bertemu dengan 4 orang ilmuan sipil (bukan bagian dari NASA), mereka pun memperlihatkan kepingan temuannya kepada Rachel, yang membuat Rachel tercengang dengan penemuan tersebut. Namun tanpa disadari, bahaya mengintai mereka, hingga satu-persatu ilmuan itu meregang nyawa dengan cara yang mengerikan.

SAINS, TIPUAN, KEPENTINGAN POLITIK, TERSAJI DISINI !


0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com