Minggu, 13 November 2016

[Resensi Buku] The Prince - Niccolo Machiavelli



Judul      : The Prince / Il Principe (Sang Penguasa).
Penulis   :Niccolo Machiavelli
Penerbit : Stomata
Terbit     : 2015
Tebal      : 220 hlm (Hard Cover)
ISBN      : 978–602–1526–62–0

Il Prince/The Prince/Sang Pangeran dikabarkan menjadi buku pedoman para dictator besar yang pernah dimiliki dunia. Mulai dari Napoleon Bonapartesampai Adolf Hitler. Buku ini dikatakan menjadi pedoman utama para diktator adalah karena doktrin yang disampaikan dalam karya Machiavelli ini adalah menghalalkan segala cara untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan.
Karya Machiavelli selalu dicari oleh setiap orang yang tertarik dengan politik dan kekuasaan. The prince adalah sebuah risalah politik, walau pandangan-pandangan Machiavelli dalam the prince terdengar sangat ekstrem, namun teori-teori yang diungkapkan seringkali dipuja sebagai metode-metode yang cerdik.
Dalam the prince Machiavelli memberikan pandangan bagi penguasa, apakah harus dicintai atau ditakuti, dan Machiavelli menyatakan
“… seorang penguasa yang bijaksana harus membangun kekuasaannya berdasarkan apa yang dia sendiri kuasanya dan bukan berdasarkan apa yang orang lain kuasai, dia harus berusaha agar dia tidak dibenci, yang terbaik adalah ditakuti dan dicintai, namun demikian, bila seorang tidak dapat dua-duanya, lebih baik ditakuti daripada dicintai.”
Karena seringkali manusia secara umum disebut tidak tahu berterimakasih, munafik, tamak, takut akan bahaya; selama anda memberikan keuntungan kepada mereka, mereka adalah milik anda sepenuhnya mereka memberikan darah mereka, harta mereka, hidup mereka dan anak-anak mereka. Ketika tekanan dan bahaya mendekat, mereka memberontak. Dan sang pangeran yang bergantung pada kata-kata mereka, tanpa memiliki persiapan apa-apa, akan hancur; karena persahabatan yang diperoleh dengan didapat adri harta dan tidak lewat keagungan dan keningratan tidak akan bertahan, dan dalam waktu singkat semua hal tersebut tidak berlanjut lagi.
Manusia tidak segan-segan membela dia yang mereka takuti dari pada mereka cintai karena rasa cinta diikat dengan rantai kewajiban, karena manusia pada dasarnya egois, maka pada saat mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan, rantai tersebut akan putus; namun rasa takut dipertahankan oleh hukuman-hukuman yang menakutkan yang tidak pernah gagal.
The prince dianggap sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh dalam politik, kususnya menyangkut memperoleh, melestarikan, dan penggunaan kekuasaan. Karya ini adalah sebuah nasihat bagi para penguasa untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya.
Dalam the prince, Machiavelli memaparkan tentang macam-macam pemerintahan dan cara mendirikannya, lalu membahas tentang monarki dan beberapa contoh kerajaan dengan raja yang berkuasa, selain itu Machiavelli juga menganjurkan untuk mengutamakan menggunakan pasukan sendiri ketimbang menggunakan pasukan bayaran ketika perang, dan istilah wajib militer adalah wacana yang dicetuskan oleh Machiavelli.
Karena the prince, Machiavelli digolongkan kedalam filusuf yang melegalkan kekerasan.
Buku ini wajib kalian miliki dan baca, terutama bagi kalian yang haus akan kekuasaan

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com