Judul : Tales Of The Ronin (Jiwa Samurai Tak Bertuan).
Penulis : Travis Heerman.
Penerjemah : Fatmawati Djafri.
Penerbit : Pustaka Bahtera.
Halaman : 499 Halaman.
Cetakan : ke-1, Juli 2010.
ISBN : 978-602-97197-0-3
Genre : Historical Fiction & Fantasy.
Alur : Maju mundur.
Setiap kalian melihat buku pasti cover belakangnya akan kalian lihat terlebih dahulu untuk membaca, sinopsis/penilaian orang-orang tentang buku tersebut/harga *hehe biasanya toko buku konvensional selalu menempel lebel harga di cover belakang buku*
Dan ketika saya melihat buku ini di salahsatu penjual online di bukalapak saya melihat bagian deskripsi buku, dan juga kebetulan cover belakang bukunya difoto oleh sang penjual, saat saya baca sepertinya seru, dan akhirnya saya memutuskan untuk menebusnya.
Disampul belakangnya tertulis nama seorang samurai bernama ken'ishi, yang pernah nonton atau penggenar Samurai-X pasti bakal mengira ini adalah cerita tentang kenshin (saya pun begitu, mungkin karena hampir sama namanya hehe).
Dan ketika saya baca, nyatanya tak seperti ekspektasi saya, kisah dalam novel ini bukanlah kisah kenshin himura, hanya kehampir miripan nama pemeran utamanya saja.
Kisah ini berlatar di zaman kekuasaan Shogun Minamoto, Seorang Ronin bernama ken'ishi yang diburu karena telah membunuh seorang Samurai yang berkedudukan sebagai pengawas desa.
Dalam pelariannya, Ken'ishi melihat putri yang merupakan anak dari seorang bangsawan bersama pasukannya yang sedang diserang oleh sekawanan bandit yang diketuai oleh sosok Oni bernama Hakamadare yang telah menebar banyak teror. Ken'ishi berniat untuk menolongnya, tetapi permasalahannya menjadi semakin rumit. Dan dari situlah kisahnya dimulai.
The Tales Of Ronin adalah kisah trilogi, ini adalah buku pertama atau kisah awal Ken'ishi.
Novel ini akan membawa kita kedalam kisah dimana bangsa mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan berencana untuk menginvasi Jepang, pada sekitaran abad ke-13.
Bagi kalian yang berpikir akan disajikan tentang banyak pertempuran sepertinta akan kecewa, karena dalam kisah pertama ini minim dengan pertarungan pedang, banyaknya hanya pertempuran batin dari para pemerannya.
Awal novel ini bagi saya sangat membosankan, banyak sekali kesalahan penulisan, dan juga minim sekali pengertian/penjelasan dari kata-kata asing, sehingga membuat kita harus buka-buka google untuk mencari pengertiannya, ceritanya juga menurut saya terlalu bertele-tele. Setelah saya catat kesalahan penulisan ada 11, kekurangan kata ada 3, dan satu pemborosan kata.
Karena faktor-faktor tadi, belum sempat saya menyelesaikan setengah novelnya (mungkin baru baca kurang lebih 100halaman) saya sempat ingin berhenti dan mengurungkan untuk menyelesaikan dan meresensinya. Namun karena sesuatu yang sudah dimulai harus kita selesaikan, maka dengan sangat terpaksa saya menyelesaikannya juga. Membutuhkan waktu samai 3 minggu buat saya untuk menyelesaikan novel ini.
Tapi ternyata setelah saya membaca terus menerus semakin dalam, kisahnya tak begitu membosankan (kesalahan penulisannya pun sudah berkurang tak sebanyak ketika awal-awal), namun kadang kalimat-kalimatnya yang "agak susah dicerna" membuat saya harus mebaca satu kalimat berulang-ulang agar dapat mengerti.
Menurut saya kisah cinta dalam novel ini membuat terenyuh juga sih, dan terasa realistis.
Setiap awal bab selalu diawali dengan quote dan juga syair-syair yang indah dan menginspirasi.
Bagi kalian yang mengira dan berharap cerita kenshin himura (samurai-x) lebih baik jangan membeli novel ini.
Namun bagi kalian yang mencari inspirasi, kepahlawanan dan kisah sejarah yang dibalut dengan fantasi, maka bawalah buku ini dari penjualnya, dan siap-siap buka tutup google untuk mencari tau istilah asing yang mungkin belum kalian mengerti atau tau, dan juga harus bersiap berpikir dan memutar otak untuk memahami kesalahan penulisan dan juga kata-kata yang rancu didalam novel ini.
Jika dirating dari 5 bintang, saya hanya meberi rating 2 bintang saja untuk novel ini.
0 komentar:
Posting Komentar